JAKARTA --- Prestasi kontingen
Indonesia di perhelatan ASEAN Armies Rifle Meet (AARM), dapat dikatakan
sebagai rekor baru untuk Indonesia, dan rekor baru untuk perhelatan
lomba tembak Angkatan Darat (AD) antar negara-negara ASEAN yang sudah
digelar sejak tahun 1991 lalu.
Kontingen Indonesia di AARM 2017 meraih 9 tropi, 31 medali emas, 1O
perak dan 10 perunggu. Status juara umum yang didapat para prajurit TNI
AD di Singapura, adalah satatus ke 12 yang diterima Indonesia.
Menurut Komandan Kontingen Indonesia, Mayor Nur Wahyudi, salah satu rekor yang dipecahkan tahun ini, adalah perolehan medali emas.
"Jadi yang mendapatkan sembilan tropi (sudah empat kali), tahun dua
ribu enam, dua ribu sebelas, dua ribu empat belas dan dua ribu tujuh
belas. (Kali ini) unggulnya emang. Tahun lalu dua puluh sembilan, tahun
ini tiga puluh satu," ujarnya dalam konfrensi pers di Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (24/11/2017).
Kontingen lndonesia mengirimkan 62 personel terdiri dari 37 penembak,
21 official, 2 observer, serta 2 asisten teknis dari PT Pindad. Jumlah
petembak 37 terdiri dari 23 orang anggota Kopassus, 6 orang anggota
Kostrad, 2 orang anggota Kodam ll/Sriwijaya, dua orang anggota Kodam
Vl/Brawijaya, satu orang anggota Kodam VlIMulawarman, satu orang anggota
Kodam XlV/Hasanudin, satu orang anggota Kodam XVI/Pattimura, dan satu
orang anggota Pusdikku Kodiklat TNI AD.
Indonesia pertama kali meraih juara umum pada 1992 lalu, di perhelatan AARM ke dua yang digelar di Indonesia.
Pada tahun 2004 saat lomba tersebut kembali digelar di Indonesia,
para prajurit TNI AD yang ikut bertanding, berhasil memperoleh status
juara umum. Status juara umum baru kembali ke tangan Indonesia pada
tahun 2006 di Thailand.
Pada tahun 2008 sampai tahun 2014, kontingen Indonesia berhasil
mempertahankan status juara umum. Tahun 2015 status juara umum berhasil
direbut oleh Thailand, yang merupakan penyelenggara AARM 2015. Pada
tahun 2016 lalu, dan tahun ini, kontingen Indonesia kembali berhasil
merebut status juara umum.
Terkait penjelasan kenapa Indonesia bisa memperoleh peringkat
tertinggi di AARM tahun ini, anggota Kopassus TNI AD itu menjelaskan
bahwa atlet tembak yang didominasi oleh penembak senior itu, telah
melaksanakan latihan sejak sepuluh bulan lalu.
"Ini juga karena keakraban tim kami, sungguh sangat solid," terangnya.