Casspir MK3 : “Kuda Perang” Kopassus buatan industri pertahanan Afrika Selatan
(MDN), Senayan - Pekan depan Komisi I DPR RI akan kembali melanjutkan pembahasan RUU Industri Pertahanan. Agenda pembahasan masih seputar mengenai sistem pembiayaan atau pendanaan perusahaan industri pertahanan, struktur organisasi, dan mekanisme pemasaran.
Selasa (15/5) lalu, dalam pembahasan RUU Industri Pertahanan, Wakil Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin minta “perwakilan Kemenhan pada rapat berikutnya agar membawa data perbandingan atau referensi dari negara yang tergabung dalam kelompok BRICS”.
Perwakilan
Kemenhan pada rapat berikutnya agar membawa data perbandingan atau
referensi dari negara yang tergabung dalam kelompok BRICS (Brazil,
Rusia, India, China, Afrika Selatan).
"Kita bandingkan dalam hal pengelolaan industri pertahanannya,
organisasinya, pembiayaannya, dan pemasarannya," ujar TB Hasanuddin
kepada Jurnalparlemen.com, Minggu (20/5).
Selain itu, untuk menyempurnakan penyusunan RUU Industri Pertahanan,
pihaknya juga membandingkan dengan negara lain seperti AS, Rusia, dan
Eropa.
"Sebelumnya juga sudah kita pelajari sistem pengelolaan industri
pertahanan yang dianut AS dan Rusia. Kedua negara ini memiliki sistem
yang berbeda. masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan," ujarnya.
Sumber: Jurnal Parlemen